Tipe-Tipe Prinsip Pengembangan Kurikulum dan Contohnya

Tipe-tipe prinsip pengembangan kurikulum dibedakan menurut tingkat keefektifan sebuah prinsip, dan juga menurut tingkat risiko yang mungkin akan muncul. Terdapat beberapa prinsip yang tingkat validitas dan reliabilitasnya tidak diragukan lagi, karena sudah terbukti melalui penelitian yang berulang-ulang, tetapi ada juga prinsip yang sudah terbukti tetapi masih terbatas dalam kasus-kasus tertentu dan belum bisa digeneralisasikan. Selain itu, terdapat pula prinsip yang belum dibuktikan melalui penelitian, tetapi sudah terbukti menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat, dan prinsip tersebut menurut pertimbangan akal sehat manusia dinilai logis, baik, dan berguna.

Tipe-Tipe Prinsip Pengembangan Kurikulum dan Contohnya-Guru Pantura

Untuk sekadar diketahui, definisi dan hakikat kurikulum menurut Kemdikbud (2013) adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara-cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Sekali lagi, kurikulum dituntut untuk mampu terus berubah sesuai dengan kondisi masyarakat dan juga perkembangan zaman. Bermula dari hal tersebut, munculah ide untuk mengembangkan kurikulum, sebagai contohnya adalah pengembangan kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013 atau berkembang lagi menjadi kurikulum nasional.

Maka menjadi wajib dan penting bagi kita untuk mempelajari tipe-tipe dari prinsip pengembangan kurikulum sebagai landasan pengembangan kurikulum, sebelum belajar lebih lanjut mengenai prinsip-prinsip pengembangan kurikulum itu sendiri. Berdasarkan tingkat risiko dan keefektifannya, prinsip pengembangan kurikulum dibagi menjadi 3 (tiga) tipe, yaitu:

  1. Kebenaran utuh atau menyeluruh (Whole Truths). Kebenaran utuh adalah sebuah data, konsep, atau prinsip yang diperoleh serta telah terbukti melalui proses penelitian/percobaan dan berulang, sehingga prinsip tersebut bisa digeneralisasi dan bisa diberlakukan di tempat yang berbeda. Salah satu contoh dari prinsip kebenaran utuh adalah semua orang yang terlibat di dalam lingkup pengembangan kurikulum setuju bahwa untuk mencapai tingkat materi pembelajaran yang lebih tinggi, peserta didik harus belajar mengenai materi pembelajaran prasyarat terlebih dahulu. 
    Prinsip Landasan Pengembangan Kurikulum dan Contohnya-Guru Pantura
  2. Kebenaran Parsial (Partial Truths). Kebenaran parsial adalah sebuah data, konsep, atau prinsip yang diperoleh serta telah terbukti melalui proses penelitian/percobaan, namun sifatnya masih belum bisa digeneralisasikan di tempat yang berbeda karena data yang terbatas dan tidak bersifat umum. Salah satu contoh kebenaran parsial adalah terdapat beberapa ahli berpendapat bahwa pencapaian prestasi/hasil belajar peserta didik akan lebih tinggi ketika peserta didik itu dikelompokkan pada jenjang usia yang sama dalam proses pembelajaran.
  3. Anggapan atau Dugaan (Hypothesis). Dugaan atau Hipotesis adalah sebuah anggapan yang merupakan hasil dari pemikiran akal sehat manusia (common sense). Pada hakikatnya, baik kebenaran utuh maupun kebenaran parsial adalah hasil dari sebuah dugaan/anggapan yang sudah terbukti melalui penelitian ilmiah.

Referensi:
Kemdikbud. (2013). Peraturan Menteri Kebudayaan dan Kebudayaan No. 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum. Jakarta: Kemdikbud.
Oliva, Peter F. & Gordon II, Wiliam R. (2012). Developing the Curriculum. Cambridge: Pearson.

Semoga artikel mengenai Tipe-Tipe Prinsip Pengembangan Kurikulum dan Contohnya dapat bermanfaat bagi anda.
Salam Guru Pantura.



1 Komentar pada "Tipe-Tipe Prinsip Pengembangan Kurikulum dan Contohnya"

Silakan tinggalkan komentar untuk saran, kritik, atau pertanyaan. Centang kotak "Beri tahu saya" di bawah komentar untuk mengetahui balasan via e-mail.
Bagi yang membutuhkan informasi spesifik, silakan menghubungi melalui laman Contact Me atau melalui laman Facebook.
Terima Kasih.