Dalam pengertian luas, pendidikan sama dengan hidup. Pendidikan adalah segala situasi dalam hidup yang mempengaruhi pertumbuhan seseorang. Pendidikan berlangsung tidak dalam batas usia tertentu, tetapi berlangsung sepanjang hidup (lifelong) sejak lahir hingga mati. Dengan demikian, terkandung makna bahwa pendidikan tidak terbatas pada waktu. Pendidikan berlangsung pada usia balita, usia anak, usia remaja, dan usia dewasa atau seumur hidup manusia itu sendiri.
Dalam pengertian sempit, pendidikan adalah sekolah atau persekolahan (schooling). Sekolah adalah lembaga pendidikan formal sebagai salah satu rekayasa dari peradaban manusia, di samping keluarga, dunia kerja, negara dan keagamaan. Dalam arti sempit, pengertian pendidikan tidaklah berlangsung seumur hidup, tetapi berlangsung dalam jangka waktu dan tempat yang terbatas, yaitu pada masa anak dan remaja di lingkungan sekolah.
Ilmu Pendidikan ditinjau dari substansinya merupakan sebuah sistem pengetahuan tentang pendidikan yang diperoleh melalui riset. Mudyahardjo (2008) mengemukakan bahwa pengetahuan yang dihasilkan riset tersebut disajikan dalam bentuk konsep-konsep pendidikan, maka ilmu pendidikan dapat pula dibataskan sebagai sebuah sistem konsep pendidikan yang dihasilkan melalui riset.
Mudyahardjo (2008) menyebutkan bahwa bentuk isi ilmu pendidikan, sama seperti ilmu pada umumnya yang terdiri atas:
- Generalisasi-Generalisasi
- Hukum-Hukum atau Prinsip-Prinsip
- Teori-Teori
Selanjutnya, pendidikan sebagai ilmu pengetahuan dapat kita kaji dari beberapa aspek, yaitu dari sudut pandang ontologis, epistemologi, dan juga dari pandangan aksiologi.
Kajian Ontologis Tentang Objek Ilmu Pendidikan
Salah satu syarat supaya Pendidikan dapat dikategorikan sebagai ilmu pengetahuan adalah memiliki 2 (dua) objek bahasan, yaitu objek material (material object) dan objek formal (formal object).
Bagus (1996) menyatakan bahwa objek material adalah sesuatu yang dijadikan sasaran pemikiran (Gegenstand), sesuatu yang diselidiki atau sesuatu yang dipelajari. Objek material ilmu pendidikan mencakup apapun, baik hal yang konkret (badan manusia, badan hewan, tumbuhan, batu, kayu, tanah) maupun hal-hal yang abstrak (misalnya ide-ide, nilai-nilai, angka). Sedangkan objek material ilmu pendidikan menurut Mudyahardjo (2008) adalah kajian-kajian dalam ilmu pendidikan. Pendapat Mudyahardjo ini cenderung berbeda dengan pendapat para ahli lain dalam memandang objek sebuah ilmu. Objek material dalam setiap bidang ilmu adalah subject matter ilmunya, seperti yang dikemukakan oleh Bagus (1996) di atas.
Dengan demikian dapat terjadi bahwa sekelompok cabang ilmu mempunyai objek material yang sama, misalnya manusia.
Objek formal adalah sudut pandangan, cara memandang, cara mengadakan tinjauan yang dilakukan oleh seorang pemikir atau peneliti terhadap objek material serta prinsip-prinsip yang digunakannya. Menurut Mudyahardjo (2008), Objek formal ilmu pendidikan adalah “manusianya’. Sekali lagi, pendapat Mudyahardjo ini agak berbeda dengan yang diyakini kebanyakan ahli dalam memandang objek formal sebuah ilmu yang menyatakan bahwa objek formal dalam setiap bidang ilmu pendidikan adalah hal yang dijadikan fokus sasaran ilmunya.
Sebagai contoh, misalnya objek materialnya adalah “manusia” dan manusia ini dapat ditinjau dari berbagai sudut pandangan, sehingga ada beberapa ilmu (objek formal) yang mempelajari manusia, diantaranya: fisiologi, anatomi, psikologi, antropologi, sosiologi, ilmu pendidikan dan sebagainya.
Kajian Epistemologi Tentang Kebenaran dan Metode Ilmiah
Riset Kualitatif merupakan sekumpulan metode-metode pemecahan masalah yang terencana dan cermat dengan desain yang cukup longgar, pengumpulan data lunak, dan tertuju pada penyusunan teori yang disimpulkan melalui induktif langsung.
Metode-metode riset kualitatif yang digunakan dalam menyusun ilmu pendidikan, antara lain mencakup: Metode fenomenologi; Metode komparatif; Metode historis; Metode interaksi simbolik; Metode etnografis; Metode etnometodologi.
Riset Kuantitatif merupakan metode pemecahan masalah yang terencana dan cermat, dengan desain yang terstruktur ketat, pengumpulan data secara sistematis terkontrol, dan tertuju pada penyusunan pada penyusunan teori yang disimpulkan secara induktif dalam rangka pembuktian hipotesis secara empiris. Metode-metode riset kuantitatif yang digunakan dalam menyusun ilmu pendidikan, antara lain mencakup: Metode Deskriptif (Korelasi dan Ex Post Facto), Metode Eksperimen (Quasi dan Eksperiment Murni).
Kajian Aksiologi Terhadap Fungsi dan Peranan Pedagogik Terhadap Praktik Pendidikan
Konsep-konsep yang dihasilkan ilmu pendidikan, secara langsung atau tidak langsung dapat berguna bagi upaya peningkatan kelancaran dan keberhasilan praktik pendidikan, baik dalam bentuk kegiatan pendidikan maupun pengelolaan pendidikan. Pengenalan yang mantap tentang konsep-konsep ilmiah pendidikan (prinsip-prinsip pendidikan) mampu menumbuhkan karakteristik pribadi dan karakterisitik profesional di dalam diri seorang guru/pendidik, seperti kepercayaan diri atau keyakinan diri untuk melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab.
Kelancaran dan keberhasilan praktik pendidikan dipengaruhi pula oleh penguasaan teknologi pendidikan dari para pelaku praktik pendidikan. Penguasaan teknologi pendidikan memberi pedoman teknis kerja dalam melaksanakan praktik pendidikan.
Pemahaman tenaga kependidikan secara komprehensif dan sistematis terhadap konsep-konsep ilmiah pendidikan secara langsung atau tidak langsung, disadari atau tidak disadari, memberi kemungkinan berkembangnya kemampuan-kemampuan teknologis pendidikan. Konsep-konsep ilmiah pendidikan yang telah dikuasai oleh guru dan tenaga kependidikan profesional, secara pasif menunggu untuk diterapkan dalam pelaksanaan tugas profesional, dan secara aktif mendorong seorang guru untuk mampu menerapkannya di dalam menjalankan tugas sehari-hari.
Silakan simak slide powerpoint di bawah ini untuk memperjelas kerangka kajian mengenai pendidikan sebagai ilmu pengetahuan.
Sumber Referensi:
Bagus, L. (1996). Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Mudyahardjo, R. (2008). Filsafat Ilmu Pendidikan: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Semoga sedikit ulasan mengenai makalah pendidikan sebagai ilmu pengetahuan dari kami dapat bermanfaat bagi kawan-kawan.
Salam Guru Pantura
Izin berkunjung dan nyimak langsung artikelnya ya gan? :)
BalasHapuswuuiihhh...isine ilmu semua, serasa kuliah...
BalasHapusSaiki rodo sibuk Bu, dadi ora sempet gawe artikel, dadine yo tugas kuliah wae sing diposting.
Hapus