Artikel “Syarat pindah siswa dari madrasah ke sekolah umum, atau dari sekolah umum ke madrasah” ini merupakan kajian dari kejadian yang dialami rekan kerja saya saat mendampingi keponakannya untuk pindah sekolah beberapa bulan yang lalu, dan merupakan pelengkap tulisan saya sebelumnya yang berjudul Aturan Pindah Siswa dari Sekolah Swasta ke Negeri. Keponakan rekan saya adalah seorang siswi di salah satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang ingin pindah sekolah ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) karena suatu alasan.
Madrasah adalah satuan pendidikan formal dalam binaan Menteri Agama yang menyelenggarakan pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam, seperti RA, MI, MTs, MA, MAK.
Sekolah umum adalah satuan pendidikan formal dalam binaan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang menyelenggarakan pendidikan umum, seperti TK, SD, SMP, SMA, SMK.
Ternyata proses perpindahan keponakan rekan saya tersebut tidak berjalan mulus karena kepala sekolah tujuan tidak mau menerima siswa pindahan, baik dari madrasah maupun dari satuan pendidikan lain. Kepala Sekolah tersebut memberikan alasan bahwa kapasitas jumlah siswa setiap rombel/kelas pada tingkat yang dituju sudah penuh.
Lalu berapa sebenarnya batas paling banyak/maksimal peserta didik yang diizinkan di dalam satu rombel/kelas?
Sesuai dengan Pasal 8 Peraturan Bersama antara Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Agama No. 04/VI/PB/2011 No. MA/111/2011 Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak/Raudhatul Athfal/Bustanul Athfal dan Sekolah/Madrasah (download di sini), batas jumlah maksimal peserta didik setiap rombel/kelas pada madrasah/sekolah adalah sebagai berikut :
- Jumlah peserta didik pada TK/RA/BA dalam satu rombongan belajar/kelas paling banyak 25 (dua puluh lima) orang;
- Jumlah peserta didik pada SD/MI dalam satu rombongan belajar/kelas paling banyak 40 (empat puluh) orang; Sedangkan, jumlah peserta didik pada SDLB dalam satu rombongan belajar/kelas paling banyak 8 (delapan) orang;
- Jumlah peserta didik pada SMP/MTs dalam satu rombongan belajar/kelas paling banyak 40 (empat puluh) orang; Sedangkan, jumlah peserta didik pada SMPLB dalam satu rombongan belajar/kelas paling banyak 8 (delapan) orang;
- Jumlah peserta didik pada SMA/MA dalam satu rombongan belajar/kelas paling banyak 40 (empat puluh) orang; Sedangkan, jumlah peserta didik pada SMALB dalam satu rombongan belajar/kelas paling banyak 8 (delapan) orang; dan
- Jumlah peserta didik pada SMK/MAK dalam satu rombongan belajar/kelas paling banyak 40 (empat puluh) orang untuk bidang studi keahlian/program studi keahlian/kompetensi keahlian, pekerjaan sosial, serta bisnis dan manajemen, dan paling banyak 36 (tiga puluh enam) orang untuk bidang studi keahlian lainnya.
Tetapi, jika mengacu pada Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota, sesuai dengan PERMENDIKNAS No. 15 Tahun 2010, dan Pasal 2 ayat 2 PERMENDIKBUD No. 23 Tahun 2013, maka batas paling banyak peserta didik setiap rombel/kelas pada jenjang pendidikan dasar adalah :
- Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk SD/MI tidak melebihi 32 orang, dan untuk SMP/MTs tidak melebihi 36 orang.
Berdasarkan kejadian yang dialami oleh keponakan rekan kerja saya tadi, maka saya putuskan untuk mencari dan mempelajari apa saja syarat pindah siswa dari madrasah ke sekolah umum. Berikut adalah aturan dan syarat perpindahan siswa dari madrasah ke sekolah umum atau sebaliknya, yang sudah saya rangkum :
- Tidak melanggar jumlah paling banyak peserta didik di dalam setiap rombel/kelas, sesuai dengan Pasal 8 Peraturan Bersama antara Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Agama No. 04/VI/PB/2011 No. MA/111/2011 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada TK/RA/BA dan Sekolah/Madrasah, dan juga Pasal 2 ayat 2 PERMENDIKBUD No. 23 Tahun 2013 tentang Perubahan atas PERMENDIKNAS No. 15 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota.
- Perpindahan peserta didik baru antar sekolah/antar madrasah dalam satu kabupaten/kota, antar kabupaten/kota dalam satu provinsi, atau antar provinsi, dilaksanakan atas dasar persetujuan kepala sekolah/madrasah asal dan kepala sekolah/madrasah yang dituju dan dilaporkan kepada kepala dinas pendidikan kabupaten/kota/provinsi/kantor kementerian agama/kantor wilayah kementerian agama sesuai kewenangannya. (Pasal 14 ayat 1 Peraturan Bersama antara Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Agama No. 04/VI/PB/2011 No. MA/111/2011 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada TK/RA/BA dan Sekolah/Madrasah).
Mengapa keponakan rekan saya yang berkeinginan pindah sekolah dari MTs ke SMP tidak diterima/disetujui oleh sekolah tujuan??
Menurut penuturan rekan saya, alasan dari Kepala SMP adalah karena setiap rombel/kelas pada SMP tersebut sudah memenuhi batas maksimal peserta didik sesuai dengan aturan/syarat di atas. Yang kedua, dikarenakan sudah melanggar aturan pertama (batas paling banyak peserta didik di tiap rombel/kelas) maka Kepala Sekolah tidak menyetujuinya, sehingga secara otomatis syarat kedua pun tidak terpenuhi yaitu perpindahan peserta didik baru antar sekolah/antar madrasah dilaksanakan atas dasar persetujuan kepala sekolah/madrasah asal dan kepala sekolah/madrasah yang dituju.
Aturan yang saya tulis di atas hanyalah prasyarat dasar dari aturan proses perpindahan siswa dari madrasah ke sekolah atau sebaliknya. Untuk syarat yang lebih lengkap, silakan bertanya dan menghubungi sekolah tujuan.
Sekian ulasan saya mengenai Aturan/Syarat Pindah Siswa dari Madrasah (RA, MI, MTs, MA, MAK) ke Sekolah umum (TK, SD, SMP, SMA, SMK) atau sebaliknya pada jenjang yang setingkat.
Semoga bermanfaat bagi kawan-kawan.
Semoga bermanfaat bagi kawan-kawan.
Salam Guru Pantura.
Ribet juaga ya Pak urusannya kalau mau pindah sekolah, seandainya saja jika batas rombel atau kelas belum memenuhi batas maksimal peserta didik, pasti keponakannya bisa diterima. Yang sabar ya..
BalasHapusItulah birokasi Negara kita Mas Suta igede! Ribet ya mas!
Hapus#Suta igede. Ya begitulah alur birokrasi yang harus dilalui Pak, itu bukan keponakan saya Pak, tapi keponakan rekan saya.
Hapus#Dzaky Dewan. Ya lumayan Pak, apalagi kalau letak sekolah asal dan sekolah tujuan jaraknya jauh.
Kenapa sih harus di buat ribet? Padahal zaman kan sudah canggih ya gan
BalasHapusRibet gak ribet, tapi inilah yang namanya aturan.
HapusYang saya sebutkan di atas adalah prasyarat pindah madrasah ke sekolah umum atau sebaliknya Buk,
Saat ini juga sudah ada pengolahan data mutasi/pindah siswa secara online semisal dapodik, tapi prasyarat dan data cetaknya juga harus dipenuhi dan dilampirkan sesuai aturan di atas.
Wah makasih banget nih, jadi tahu kalau seumpama mau pindah sudah paham alurnya.
BalasHapusYang saya sebutkan di atas hanyalah sebatas prasyarat Pak, untuk syarat yang lebih detail, silakan langsung hubungi pihak sekolah/madrasah tujuan.
HapusPengalaman adik saya yang pindah dari MI ke SDN butuh waktu 3 minggu, asalkan sudah dapat surat rekomendasi dari sekolah asalnya pasti bisa pindah. yg paling males harus bolak-balik untuk memenuhi persyaratannya
BalasHapusAsal kedua prasyarat di atas dan juga syarat lainnya yang berlaku di sekolah tujuan terpenuhi, maka insyaAllah proses pindahnya bisa di proses.
HapusTapi jika prasyarat kedua tidak terpenuhi maka membawa surat rekomendasi dari sekolah asal tetap tidak akan bisa diterima Pak. Intinya kepala sekolah tujuan harus setuju dulu.
Semakin butuh tenaga jika sekolah asal dan sekolah tujuan letaknya berjauhan atau bahkan jauh sekali Pak.
lumayan juga ya peraturannya. bisa dibilang ribet. tapi bpk udah biasa kali ya pak. jadi terasa enteng kalo ada yang harus pindah.
BalasHapusMenurut saya pribadi jadi ribet kalau letak sekolah asal dan sekolah tujuan saling berjauhan.
HapusSaya baru sekali mengurus perpindahan siswa dari madrasah ke sekolah umum Pak, biasanya para orangtua siswa lah yang mengurus sendiri proses perpindahan anaknya.
Jadi harus lihat kelasnya sudah penuh atau belum ya mas tidak asal langsung masuk berarti harus diurus dulu sebelum benar-benar pindah
BalasHapusIya tepat sekali Pak, sebaiknya kita memastikan terlebih dahulu semua prasyarat dan persyaratan benar-benar siap dan terpenuhi sebelum memutuskan untuk mengurus proses pindah sekolah.
Hapuswah ribet ya gan... untung saya gk ada niat pengen pindah sekolah.. hehe
BalasHapusJika bisa memilih dan tidak ada alasan yang mendesak, memang sebaiknya saya sarankan jangan sampai pindah sekolah Pak.
Hapusjadi menambah wawasan saya nih tentang perpindahan siswa dari sekolah yg satu ke yg lain.
BalasHapusmakasih pak
jangan-jangan mas Yanto ada niat untuk pindah sekolah nich.. udah kelas berapa mas? :)
HapusSama-sama Pak Yanto :)
HapusIya nih buk, jangan-jangan Pak Yanto adalah siswa kelas 2 SMA yang sedang menyamar. hehe
Dulu sempat mengalami pindah sekolah, alhamdulillah tidak menemukan kendala.
BalasHapusAlhamdulillah, berarti pengalaman pindah sekolahnya positif dan prosesnya berjalan lancar ya Pak.
Hapuslumayan ribet juga ya , terimakasih jadi lebih tahu
BalasHapusRibet atau tidaknya ya tergantung kuat tidaknya niat untuk pindah sekolahnya Buk. hehe
HapusPak Guru, kadang2 saya mendengar utk pindah begitu mesti bayar sampe sekian juta gitu, wiih itu ilegal kan ya?
BalasHapusah masa sampai Jutaan Mas, emangnya bayar registrsi Kuliah sampai Jutaan :D
HapusKalau bayar sampai jutaan untuk pindah di sekolah yang dibiayai dan dinaungi pemerintah adalah hal yang ilegal Buk, mungkin lain cerita jika ingin pindah sekolah ke sekolah swasta yang pembiayaannya dikelola oleh yayasan.
HapusTerima Kasih Kang atas artikel Syarat Pindah Siswa dari Madrasah ke Sekolah Umum dan sebaliknya. Sangat membantu dan sangat bermanfaat...
BalasHapusIya Pak, sama-sama.
HapusSemoga dapat bermanfaat.
Kayak paket internet saja pak..ada batas kuotanya
BalasHapusYa begitulah Pak,
HapusHal itu dilakukan untuk menjamin mutu pelayanan pendidikan/pembelajaran yang berhak diperoleh setiap siswa di dalam kelas, sesuai dengan aturan standar pelayanan minimal pendidikan.
Soal pindah sekolah dari MA ke sekolah umum, saya punya cerita tersendiri mas. Waktu saya dulu sekolah di MAN 2 padang, ditahun 2004. Karena suatu alasan yaitu mengikut orang tua, akhirnya saya pindah ke SMAN 1 batang kapas di kabupaten pesisir selatan. Dan kurang lebih prosedurnya sama seperti yang ada dalam postingan mas ini. Urusannya pun waktu itu tidak ribet-ribet, karena mungkin segala persyaratan saya lengkap.
BalasHapusMenarik sekali pengalamannya Mas, sudah pernah mengalami sendiri pindah sekolah dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) ke SMAN yang berbeda Kabupaten.
HapusTerima kasih sudah mau berbagi.
kalau teman saya pindah dari sma negeri ke ma swasta malahan tidak ada persyaratan seperti itu, malah kayaknya gampang banget. faktanya, sekolah lain juga bilang ma swasta itu sekolah buangan,
BalasHapusKenapa anak saya mau pindah sekolah dari mts ke smp pihak diknas tidak mau memberi rekimendasi padahal pihak sekolah dari asal maupun yang ditujuh sedah menyetujui pihak diknas bilang gak bisa jadi sampai sekarang anak saya jadi kluntang klantung gak sekolah alias ribet mohon solisinya dulur supaya anak saya bisa melanjutkan sekolah lagi trims.
BalasHapusMohon info secepatnya supaya anak saya bisa segera melanjutkan sekolah lagi
BalasHapusterima kasih atas infonya..karena kami punya niat yg sama untuk pindah sekolah ..
BalasHapusMaaf mau nanya kl mutasi dari MTsN ke SMPN bisa gak ya? Krn.sdh ke bbrp sekolah SMPN gak mau terima mutasi ini alasannya raportnya beda..mohon infonya
BalasHapusMaaf mau nanya kl mutasi dari MTsN ke SMPN bisa gak ya? Krn.sdh ke bbrp sekolah SMPN gak mau terima mutasi ini alasannya raportnya beda..mohon infonya
BalasHapusApa bisa mas MAN masuk ke sma negri
BalasHapusNah ini...
HapusInk sy lg ngadepin kasus pindahan anak sy dr madrasah kab. Bogor ke sd negri jakarta kelas 2. Padahal ada bangku kosong. Tp pas di cek data anak sy di dapodik nisn tidak ada. Intinya belum mempunyai nisn. Jd harus punya nisn. Sy sudah coba tanya ke sekolah lama bahwa nisn belum bisa keluar karena belum ada verval di kemenag... Intinya belum nisa keluarin nisn.... Sekolah lama bilang harusnya anak sy bisa masuk dan untuk kepengurusan nisn ya di tempat sekolah yg baru. Tp sekolah yg baru tidak bisa menerima karena tidak ada nisn. Walaupun sudah dijelaskan keurangan dr sekolah madrasah... Gmn nih solusinya
BalasHapusMadrasah ke smk bisa
BalasHapusAnak saya ngga bisa sekolah dijogja hanya karena KK luar daerah. Kenapa harus ada zonasi
BalasHapusKak mau nanya Kali dari madrasah ke smk bisa ngak?
BalasHapus