Bertambah lagi
referensi nama jajanan tradisional yang pernah saya cicipi di Bogor. Kabupaten yang terkenal dengan Mars Tegar Beriman. Hari ini,
salah satu murid saya di kelas IV memberikan kue buatan ibunya kepada saya.
Kuenya mempunyai warna dengan perpaduan kuning dan merah cerah yang membuatnya eye-catching.
Kalau di daerah Bogor, kue tradisional ini disebut Putri NoOng.
NoOng artinya melihat/mengintip. Jadi, Putri NoOng artinya putri yang melihat/mengintip. Kenapa kata NoOng digunakan dalam penamaan kue ini? Dari analisa sederhana saya, penamaan kue ini berkaitan erat dengan bentuk kue itu sendiri yang berbentuk bulat pipih seperti mata. Di daerah asal saya (Pati-Jawa Tengah), kue ini disebut kue Moto Kebo (Mata Kerbau).
Beberapa daerah lain di Indonesia ada yang menyebutnya dengan nama kue Mata Roda, kue Koco Moto, dan kue Mata Sapi. Biarpun penamaan kue ini di tiap-tiap daerah berbeda, tetapi semua penamaannya mempunyai kesamaan yaitu berkaitan dengan mata.
Bukan hanya warna dan penamaannya yang menarik, tetapi rasa kue yang terbuat dari singkong ini juga tergolong unik. Saat digigit terasa legit dan manis, serta terasa sedikit asam saat lidah bersentuhan dengan irisan pisang jenis nangka di tengahnya. Pisang jenis nangka ini memang mempunyai rasa manis-asam jika dimakan, ciri khusus pisang jenis ini kulitnya akan tetap berwarna hijau meskipun pisang sudah masak.
Proses pembuatan Putri NoOng pun tergolong mudah.
Pertama-tama, parut singkong yang sudah dikupas dan dibersihkan kulitnya. Selanjutnya,
tambahkan gula pasir sesuai selera pada parutan singkong. Untuk mempercantik
tampilan kue, bisa ditambahkan pewarna makanan, atau bisa juga menggunakan gula
merah untuk mendapatkan warna cokelat alami.
Setelah itu, gunakan adonan parutan singkong tadi untuk menggulung pisang yang sudah dikukus utuh, dan bungkus dengan daun pisang sehingga berbentuk seperti lontong. Terakhir, kukus sampai matang dan potong sesuai selera. Dalam penyajiannya tambahkan parutan kelapa/gula pasir, akan lebih maknyuus kalau dimakan selagi hangat dan ditemani secangkir kopi hitam. :D
Setelah itu, gunakan adonan parutan singkong tadi untuk menggulung pisang yang sudah dikukus utuh, dan bungkus dengan daun pisang sehingga berbentuk seperti lontong. Terakhir, kukus sampai matang dan potong sesuai selera. Dalam penyajiannya tambahkan parutan kelapa/gula pasir, akan lebih maknyuus kalau dimakan selagi hangat dan ditemani secangkir kopi hitam. :D
Mari bersama-sama
mengenal dan melestarikan kue dan jajanan tradisional asli INDONESIA, salah satunya Kue Putri Noong.
Salam Guru Pantura.
kunjungan pertama ni, followback ya mas
BalasHapusaiii.. Pak Guru Curang..inih.. lagi makan kue mata kambing nda ajak2.. sruput kopi lagi..
BalasHapuspak Guru.. koq.. mata si putri nda ada ya.. hehehe
salam kenal Pak Guru..!
Waaahh, nambah lagi nama kuenya, kue mata kambing ya :D
HapusSalam.
jajanan tradisional tidak kalah enaknya dengan masakan modern ya pak,, baik banget ya muridnya udah mau ngasih jajanan kue.. setiap tempat nama jajananya beda-beda ya..
BalasHapusJajanan/kue tradisional biasanya mengusung cerita di balik nama ataupun bentuknya, dan soal rasa tidak kalah dengan jajanan dari luarnegeri :)
Hapuskalau ngelihat gambarnya kayak enak banget yamas.
BalasHapusjadi pengen mencicipi
enak banget malah mas yan :)
HapusSilakan dicari di pasar, atau kalau ada waktu senggang bisa mencoba membuatnya sendiri pak.
HapusKalau di sini ada yang jual dengan harga Rp.2.000- ( dapat 3 kue)
Rasanya Enak banget.
hmm mantap banget nih kalo diminum sama kopi, apa lagi hujan begini hehe
BalasHapusLebih nikmat dimakan saat perut sudah berbunyi :D
Hapuskayaknya pernah makan kue semacem itu. tapi namanya. sialnya aku lupa apa namanya. :|
BalasHapusAyo kang diinget-inget lagi, apa nama kue ini di Purwodadi?
HapusSangat Cocok nih buat hujan kaya gini, nyeruput kopi di temenin kue noong ini ya mas :)
BalasHapusKue putri noong bikin kenyang juga pak, sarat dengan karbohidrat :)
Hapuswah... sepertinya enak juga tuh kue tradisional sunda putri noong, dan pastinya biaya membuatnya juga murah yia bos...
BalasHapusInilah kelebihan kue tradisional seperti Putri Noong ini pak, bahan-bahannya tersedia di sawah/kebon bahkan di sekitaran rumah.
Hapusputri no'ong ini sudah makin langka yang jual nya di daerah saya mas padahal rasanya enak :3
BalasHapusMemang tinggal di mana pak?
Hapussaya di daerah kuningan jawa barat kang
HapusWah iya ya. Saya pernah icip icip Kue ini. Nda ingat tahun berapa dan dimana. Saya akui pernah icip icip Kue ini. Wah baru tau namanya ya. Putri Noong. Ini gimana SPELLING (MEngejanya ya).
BalasHapusNoong - dieja satu nafas atau No - Ong : dua kata?
Mengejanya : No-Ong pak :)
Hapusada balance lagi tak? ;-)
BalasHapusSayangnya sudah habis :)
Hapuskalau putri nong pernah juga nyobain mbak sewaktu saya pergi purwakarta...yang uniknya warna warni, lemak legit dan manis, terus nyambung dengan kopi atau teh...tambah rokok lah ya....memang enak...kalau saya sih pas dengan rasa...gak tau yang lain ya gan....ok makasih infonya...jadi ingat purwakarta, cikampek, dan cikalong waktu dulu...heeeee
BalasHapusYang sudah pernah mencicipi atau pernah makan pasti langsung timbul rasa kangen.
HapusAyo mampir ke Jonggol pak.
wah nggak ada di Sulawesi nih pak kue begini cantik kelihatannya rasanya gimana ya
BalasHapusRasa kue putri noong itu legit dan kenyal karena terbuat dari singkong, manis karena ada gulanya, dan gurih karena ada parutan kelapanya :D
Hapuskuenya masih dari yang sunda kang belum ada kue baru
BalasHapusNanti kalau sudah mencicipi kue unik yang lainnya, akan segera diposting.
Hapusenak thu sepertinya
BalasHapuswww.pusatsepatubagus.com
Enak kue ini, aku makan biasanya nggak pake gula jawa, sudah enak dimakan gitu aja singkong dan parutan kelapa. Yang nggak pake gula jawa, namanya juga putri noong kah? :)
BalasHapusNah, untuk penamaan kue ini kembali lagi ke daerahnya buk, karena kue tradisional ini mempunyai nama yang berbeda-beda antara daerah satu dan daerah lainnya di Indonesia.
Hapussepertinya enak
BalasHapus