Filosofi Simbol Gajah Dalam Dunia Pendidikan

Filosofi gajah dalam dunia pendidikan tidak lain dan tidak bukan adalah simbol dari Dewa Pendidikan. Tadi pagi saat sedang mencari fotokopi legalisir ijazah SD untuk syarat pemberkasan, saya menemukan selembar kertas yang berisi cerita seputar filosofi cerita gajah dalam dunia pendidikan. Langsung saja saya tulis di sini. Semoga bermanfaat dan bisa menginspirasi kawan-kawan …

filosofi simbol gajah dalam pendidikan
Sumber Gambar: Anneahira.com
---- start ----
Alkisah. Ada seekor gajah kecil yang hidup di sebuah rumah seorang pelatih. Sang pelatih membuatkan kandang untuknya, serta rantai kecil yang mengikat gajah kecil tersebut. Hanya sebuah rantai penjalin bukan rantai besi atau sejenisnya. Setiap hari gajah itu berusaha melepaskan diri dari ikatan tali yang mengikatnya, tetapi setiap hari pula sang pelatih berkata “Jangan memaksa, kamu tidak akan kuat untuk melepaskan ikatan itu, kamu masih terlalu kecil”. Mendengar perkataan pelatih itu, gajah yang selalu berusaha memutuskan tali ikatan itupun akhirnya menyerah. Dia tidak berusaha lagi untuk melepaskan diri dari tali yang mengikatnya.

Setelah 9 tahun kemudian, gajah tersebut sudah menjadi gajah dewasa dengan tubuh yang besar, dan kebetulan ada seorang ketua sebuah Sirkus yang bermaksud mencari gajah untuk diikutkan dalam sebuah perlombaan. Ketua sirkus tersebut datang kepada pelatih dan memintanya untuk mendaftarkan sang gajah ke perlombaan. Pelatih tersebut akhirnya setuju, dan sang gajah dilatih keras untuk persiapan perlombaan yang akan diadakan kurang dari 1 minggu lagi. Latihan yang diberikan begitu kerasnya hingga sang gajah sendiri merasa kelelahan.
Hingga akhirnya sang pelatih menyuruh sang gajah untuk menunjukkan kekuatan yang dimilikinya. Pelatih menyuruh sang gajah menumbangkan pohon kelapa setinggi 12 meter. “Sepertinya mustahil gajahku yang besar ini tidak bisa menumbangkannya” pikir pelatih. Namun saat waktunya tiba, apa yang dipikirkan pelatih tidak pernah terjadi tetapi justru sebaliknya. Ada apa ini..?
Jika sang gajah itu bisa berbicara layaknya bahasa manusia, maka gajah tersebut akan membantah apa yang disuruh oleh pelatih, dan mengungkapkan bahwa dia sangat kesulitan melakukan apa yang diperintahkan sang pelatih. Apa sebabnya??
“Memutuskan tali penjalin saja sangat sulit bagiku. Gimana mau menumbangkan pohon kelapa, Bos?” ungkap sang gajah dengan lemasnya. Sampai kapanpun sang gajah tidak bisa memutuskan tali penjalin yang mengikat tubuhnya, karena selama 9 tahun dia selalu mendengar kalau dia tidak akan mampu memutuskan tali itu, dan bahkan selama mencoba memutuskan dia selalu merasakan kesakitan.
                                                ---- End ----

Banyak sekali cerita ataupun pengandaian yang bertujuan memotivasi, dan cerita di atas hanyalah salah satunya. Cerita di atas juga bukan merupakan filosofi dalam arti yang sebenarnya. Lalu, apa yang dapat kita pelajari dari cerita "Filosofi Simbol Gajah dalam Dunia Pendidikan" di atas dalam Dunia Pendidikan, khususnya dalam hal cara mendidik anak ataupun siswa di sekolah?.



37 Komentar pada "Filosofi Simbol Gajah Dalam Dunia Pendidikan"

  1. Balasan
    1. Kurang begitu memperhatikan detail lambang gajahnya UGM pak :)

      Hapus
  2. Apa ya...hehe :)
    Kmingkinan karna si gajah sdh lama hjdup terkurung...9 thn..klw siswa sdh msk tahap smp ke sma ya mas...blm pernah mendapat pendidikan..sekali nya di berikan soal,
    Soal nya dari tingkat sklh tinggi..waw jelas ta bisa ngikutin perintah bos nya lah mas..hehe

    Badan besar,kekuatan besar tidak menjamin orang itu mampu mengerjakan sesuatu..tanpa ilmu :)
    Mgkn cuma iti mas..yg sy bisa petik dari cerita mas di atas :)

    Salam dari jakarta ya mas :)

    BalasHapus
  3. sugesti2 & doktrin2 yg selalu tertanam di pikiran kita itu yg bs ikut menentukan kemampuan kita ya.. Kl dr awal kita selalu di bilang gak mampu, seringkali kitanya jd ikutan merasa gak mampu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Doktrin, sugesti, dan kata-kata yang sering kita dengar saat kecil tanpa sadar perlahan-lahan akan membentuk sebuah pola pikir tertentu bahkan sampai kita dewasa...
      Terima kasih atas jawaban dan reviewnya buk :)

      Hapus
  4. Belum cukup umur tp sudah diberikan tugas yang berat.
    Belum cukup ilmu tp sudah diberikan materi diluar kemampuannya.

    BalasHapus
  5. wah ternyata sugesti sugesti negatif sangat berbahaya, dan akan mengakibatkan hasil yang negatif pula,,, nice info bro

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya pak, kita perlu mengatur tata bahasa kita saat berbicara dengan anak-anak ataupun orang dewasa :)
      Terima kasih atas reviewnya pak :)

      Hapus
  6. Wah baru tau ane rupanya ada juga filosofi simbol gajah dalam dunia Pendidikan!!!

    Terima kasih Pak ilmunya.

    Salam sukses selalu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini cuma perumpamaan cerita saja pak...
      Terima kasih atas reviewnya pak :)

      Hapus
  7. selama 9 tahun dapat doktrin yang melemahkan jiwa...sampai dewasa bakalan tetap lemah jiwanya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itulah pesan yang ingin disampaikan sang penulis kepada kita agar berhati-hati dalam mengucapkan kata atau doktrin negatif kepada anak atau siswa kita...
      Terima kasih atas reviewnya pak :)

      Hapus
  8. wah jadi beginilah asal usulnya, jadi tau nih,,,,,,, simbolnya jadi lumayan menjadi simbol yang dihormati yah seperti OM patih gajah mada juga kiranya.

    Dalam dunia pendidikan? Apa kiranya ya? kalau menurut saya karena sebab sigajah masih berpikiran sama saat dia kecil dan si gajah tidak mencoba mengembangkannya keluar. kalau di ibaratkan padahal sebuah jawaban harusnya jangan hanya karena didalam bola saja,,, semestinya kita harus mencari pengalaman baru/jawaban baru diluar bola (dalam artian berpikir keluar dari lingkaran yang mengikat :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini cuma cerita perumpamaan pak yang dapat kita ambil hikmahnya, untuk gambar yang saya gunakan di atas adalah gambar ganesha sang dewa pengetahuan :)
      Terima kasih atas reviewnya pak :)

      Hapus
  9. gambar itu bukannya gambar ganesha?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kang,
      Terima kasih atas reviewnya kang :)

      Hapus
  10. oo,, ternyata begitu deskripsinya.. di daerahku juga ada sekolah terkenal yang menggunakan logo gajah..
    ini dia logonya

    http://www.sman3slawi.sch.id/main/gambar/m_n366017403382_2743.jpg

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau filosofi yang sebenarnya itu adalah lambang ganesha pak, ini sekedar cerita yang mengaitkan lambang ganesha dalam pendidikan yang bisa kita ambil hikmahnya :)

      Hapus
  11. oh ternyata begitu ceritanya ya pak guru.. hehee..:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga kita semua bisa belajar dari kisah seekor gajah di atas ya pak :)

      Hapus
  12. owh ternyata filosif gajah itu seperti itu ya gan thx ya gan,, salam kenal sukses selalu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini hanya sekedar cerita yang berisi pembelajaran pak, kalau gambaryang saya gunakan di atas adalah gambar ganesha sang dewa pengetahuan :)

      salam,

      Hapus
  13. Itulah saat ini yang terjadi di negara kita ini, terkurung dalam kotak banyak mahasiswa yang pinter lebih memilih hengkag ke Jepang, Jerman dll, karena di negara sendiri mereka terkeknag peraturan birokrasi yang luar biasa dan sarat dengan korupsi, dengan hanya memnetingkan elit elit tertentu, kapan yan kita merdeka yang sebenar benarnya, bukan bebas tanpa aturan seperti saat ini, sebenarnya indonesia adalah negara besar dan kaya, kenapa mesti di kasih ke PMA untuk mengolahnya, kenapa ga kita sendiri yang berusaha untuk mengelolanya sendiri seperti bunyi ini kalau masih inget "kekayaan negara di miliki oleh negara dan di gunakan untuk kesejahteraan rakyat..." tapi orang pintar di negeri ini hanya bisa memintari rakyatnya yang kurang pintar marilah sama sama meintarkan rakyat pak guru walau di kenal denagn sebutan pahlawan tanpa tanda jasa, tapi percayalah di sana Allah sudah menyiapkan tempat yang lebih indah dan tinggi dari sekedar jenderal bintang 5, salam sukses selalu Pak Guru, tanpa guru tak mungkin saat ini saya bisa menulis dan di depan komputer melek internet, gelarmu memang tanpa tanda jasa tapi jasamu luar biasa Download Gratis 7 Langkah Memulai Bisnis Online Anda Sendiri

    BalasHapus
  14. Jadi bertambah satu lagi ilmu tentang filosofi gajah.

    salam kenal.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekedar cerita yang bisa kita ambil manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari pak :)

      Hapus
  15. kalo menurut saya bukan sekedar lambang UGM , tapi sekolah kaka saya juga lambangngy gitu SMA Negeri , tapilambangnya gajah .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu sebenarnya lambangnya ganesha buk :)
      Tapi yang saya tulis di atas adalah sekedar cerita yang dapat kita ambil hikmahnya,

      salam,

      Hapus
  16. ga nyambung filosofinya....

    kalau mas tau kenapa salah satu gadingnya patah, pasti akan tau filosofi sebenarnya.


    thanks

    BalasHapus
  17. jangan cepat menyerah ketika seseorang berkata "anda pasti tidak akan bisa..."
    justru kita harus membuktikan kita mampu menyelesaikan segala permasalahan yg ada..
    untuk semua anak didik,
    yakinlah bahwa kita bisa meraih dengan usaha yang sungguh-sungguh..
    bukan malah menyerah dan mendengarkan omongan yang belum tentu benar...
    smoga saran saya dapat bermanfaat untuk kita semua... :)

    BalasHapus
  18. oke, saya suka,saya suka. untuk kedepannya mari kuta berikan sugesti-sugesti yang positif buad orang-orang terkasih, karena mereka percaya sugesti kita

    BalasHapus
  19. Cerita diatas kurang lebih sama seperti stateman dr "Hitler" bahwa kebohongan yang terus diulang-ulang akan menjadi kebenaran.

    Jadi ucapan dari pelatih gajah tersebut menjadi stigma bagi anak gajah itu hingga dewasa.

    Kesimpulannya:
    Pada dasarnya "akal" yang membedakan antara manusia & binatang. Adapun contoh kisah dari gajah tersebut itu berdasarkan instingnya dan lebih parahnya lagi ketika seorang pendidik menerapkan sifat ataupun sikapnya kepada orang/ anak yang di didiknya tersebut seperti pelatih gajah.

    Saran:
    Jangan pernah membatasi seseorang (anak) untuk melakukan sesuatu hal (positif), mungkin ada baiknya jika kita mendukung/ support agar mereka dapat mengembangkan potensinya.

    BalasHapus

Silakan tinggalkan komentar untuk saran, kritik, atau pertanyaan. Centang kotak "Beri tahu saya" di bawah komentar untuk mengetahui balasan via e-mail.
Bagi yang membutuhkan informasi spesifik, silakan menghubungi melalui laman Contact Me atau melalui laman Facebook.
Terima Kasih.