Sinner Crew, Sebuah Komunitas Graffiti

Untuk nyicil Tugas Akhir Semester ini (TAS) dalam perkuliahan, kami di minta untuk bergabung atau join dengan salah satu komunitas apapun yang diminati (yang penting komunitasnya berkaitan dengan hal-hal positif), dengan tujuan kita bisa belajar budaya dan tatacara hidup yang berbeda yang belum pernah kita dapatkan dalam komunitas kehidupan kita sehari-harinya.

Kemarin, dari kebanyakan kawan-kawan kuliah saya banyak sekali yang memilih terjun ke komunitas kebudayaan daerah, semisal komunitas seni gamelan, lengger, kuda lumping, sampai ada yang ikut komunitas rebana. Beberapa kawan saya yang lainnya ada yang ikut komunitas sepeda onthel dan klub motor (Ninja dan CB).

Sedangkan saya sendiri akan coba ikut terjun atau setidaknya mencoba mengenal lebih dalam “SINNER CREW” sebuah komunitas Graffiti di Salatiga. Saya mendapat informasi ini pertama kali dari teman satu kos saya yang dulu di Kemiri 18 A, yaitu Mas Huda. Semua dinding kamar kos di sana tidak ada satu pun yang luput dari sentuhan seni tangan-tangan dingin para master seni jalanan ini. Begitu pula tembok ataupun dinding yang sudah lusuh dan kotor di sekitar Kota Salatiga telah mereka ubah menjadi sesuatu yang sangat menarik.

Sebelumnya, Graffiti mempunyai pengertian coretan-coretan pada dinding yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk, dan volume untuk menuliskan kata, simbol, gambar, atau kalimat tertentu, yang biasanya menggunakan cat semprot kaleng.

Sinner Crew Salatiga Indonesia (Guru Pantura)

Alasan saya mengambil dan mencoba mempelajari komunitas ini adalah karena ingin lebih mengenal, mendalami, dan membuktikan bahwa Graffiti bukan merupakan kegiatan yang merugikan atau vandalisme seperti yang sering di katakan oleh banyak orang, tetapi Graffiti merupakan sebuah Seni…!!

Baca juga Artikel Lanjutannya : SINNER CREW Salatiga, Art's Won't Stop.



7 Komentar pada "Sinner Crew, Sebuah Komunitas Graffiti"

  1. hem.. bagus juga..graffiti merupakan komunitas yang tidak merugikan atau vandalisme.. i love seni..

    BalasHapus
  2. Aq prnah liat video'y tu Sob,,,,,
    emank ank2 grafity mrupakan kmpulan dari orng2 yg pnya daya kreatifitas yg mumpuni ,,
    coz mereka gmbr obyek hanya modal spontan brbekal ide yg ud ada di kpala mreka masing2 ,,,,,
    hehehe ..

    BalasHapus
  3. wah aku suka sekali gambar-gambar graviti yang ada ditembok-tembok menurut saya itu menarik dan unik karena di gambar graviti pasti mengandung arti bukan hanya sekedar menggambar misalnya gambar orang yang sedang menggunakan narkoba dan didituliskan say no to drug, dengan membaaca graviti tersebut orang yang suka menggunakan narkoba pasti merasa kalau dirinya sebenarnya digambarkan seperti orang yang ada digraviti tersebut mungkin kalau orang yang waras akan merasa malu dan meninggalkan kebiasaan menggunakn narkoba....

    BalasHapus
  4. wow..komunitas yg bagus dan pastinya positif..
    saya suka sekali dengan karya grafiti yg ada di sepanjang jalan ..
    pasti butuh keahlian untuk bisa membuat grafiti..

    boleh tuh,, tembok samping rumah saya di buat Grafiti juga,,
    :)
    Peace man, just kidding......

    BalasHapus
  5. waaa... grafiti.. seni yang tidak ada batasannya..terserah setiap para pelaku ingin membuat apa...namun terkadang kurangnya tempat utnuk mencurahkan ekspresi grafiti...T.T

    go go grafiti...

    BalasHapus
  6. asal pas 'ngebom' ijin dulu sama si empunya tembok sih oke-oke aja...
    tapi kalo asal 'ngebom', itu yang disebut vandal...
    CMIIW

    BalasHapus
  7. sebuah karya seniman

    BalasHapus

Silakan tinggalkan komentar untuk saran, kritik, atau pertanyaan. Centang kotak "Beri tahu saya" di bawah komentar untuk mengetahui balasan via e-mail.
Bagi yang membutuhkan informasi spesifik, silakan menghubungi melalui laman Contact Me atau melalui laman Facebook.
Terima Kasih.