Dampak Negatif Media Massa dan Contohnya

Artikel ini merupakan lanjutan dari tugas kuliah saya, yaitu mata kuliah Cross Cultural Understanding yang diwajibkan nangkring posting tiap minggunya. Artikel ketiga ini masih berhubungan dengan artikel kemarin tentang "Hati-hati terkena Stereotype". Kali ini saya akan membahas mengenai pengaruh media massa, baik itu media cetak maupun media elektronik terhadap pembentukan persepsi masyarakat atau yang biasa disebut juga dengan istilah Stereotype.
Tanpa disadari, setiap hari kita digiring dan diarahkan oleh media massa yang kita lihat baik pada televisi ataupun surat kabar untuk membentuk suatu pemikiran dan pendapat/ opini, baik itu pemikiran negatif ataupun positif tentang suatu hal. Untuk lebih jelasnya, langsung saja kita lihat contoh kasusnya.


Dampak negatif dan positif Media Massa (Guru Pantura)

Kawan-kawan masih ingat dengan kasus kematian Direktur PT. Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen, yang melibatkan seorang caddy golf bernama Rani Juliani. Kasus ini oleh media massa sangat santer diberitakan, tapi bukan pada sisi positif saja melainkan lebih condong pada sisi negatifnya. Seketika itu juga profesi sebagai seorang Caddy tercoreng moreng.

Caddy-Caddy yang awalnya tidak mengerti apa-apa, jadi minder dan dikucilkan oleh masyarakat. Mereka pasti bertanya dalam hati, salah apa kami ini?.

Dampak positifnya yaitu sejak kasus itu merebak ke media massa, orang-orang kampung jadi kenal istilah Caddy. Kalau mereka sebelumnya tidak mengerti apa-apa tentang Caddy, mereka kini jadi tahu ternyata ada profesi di lapangan golf, yang tugasnya membawakan stick-stick golf para pemain.

Namun tidak hanya berhenti di situ saja, mereka juga mendapat tambahan info negatif dari profesi Caddy, yakni Caddy adalah sebuah profesi “Pelacur terselubung”. Anggapan sebagai “Palacur terselubung” jelas menyakitkan hati para Caddy. Mereka pasti tidak menyangka profesi yang dilakukan selama ini berubah menjadi negatif di mata umum.

Peran media cetak maupun eletronik semakin memperkeruh image negatif Caddy yang negatif itu. Beberapa Caddy diinterview oleh infotainment secara terselubung, sementara reporter infotainmentnya sok bergaya sebagai pemain golf hidung belang. Setelah bermain golf, pemain golf mengajak Caddy untuk pergi berkencan dan ujung-ujungnya bisa ML. Karena investigasi reporter tersebut kebetulan mendapat Caddy yang merupakan “Pelacur terselubung” itu. Tidak heran kalau hasil investigasi itu lalu diberitakan secara nasional oleh media massa, dan kesimpulannya Caddy sebagai “Pelacur terselubung” pun terbukti.

Bukankah semua hal di atas dilakukan atas dasar sebuah kepentingan untuk memobilisasi opini dan pemikiran kita melalui media massa [TV,koran,dll]. Media massa menggeneralisasikannya dan membuat simplifikasi (menyederhanakan sesuatu hal) tanpa menghargai hati dan perasaan para Caddy yang benar-benar mencari makan dengan membantu membawakan stick pemain di lapangan golf.

Semoga artikel mengenai Dampak atau Pengaruh Negatif Media Massa dapat bermanfaat.
Salam Guru Pantura



15 Komentar pada "Dampak Negatif Media Massa dan Contohnya"

  1. yaps, media massa sprti tv dan koran sring bgt menggiring opini qt pd hal yg blom tntu bnar. i like your post. gr2 brta itu pkrjaan caddy jd dsamakan layaknya PSK. sm sprti seorang biduan, blom tntu mrka merangkap sbg PSK tp publik terlanjur menCap biduan sbg pekerja prostitusi jg

    BalasHapus
  2. Memang jika tidak di cermati sesuatu yang kecil jadi besar. sesuatu yang benar jadi salah. yang salah tak kelihatan karena kita terpengaruh oleh media...
    lanjutkan berkreasi :D

    BalasHapus
  3. bnr bgt tu bang browww,, media tu kdang melebih2kan yg gx karuan,, bhkan sering bikin kisruh,, so jgn terlalu cpt mngambil ksimpulan dr brita d'sebuah media,, betul gx bang brow???
    nice post bang brow.... ya kpn2 nyoba maen golf yuksss bang brow,,tp aq tk nonton doank aj....

    BalasHapus
  4. hu'um,, pak.... harus extra hati-hati.. jangan mudah percaya apa yang ada di iklan,,, yang terpenting jangan mudah terpengaruh oleh media ,, itu kadang bisa membuat kita kecewa.... banyak tuch iklan-iklan yang menipu..

    BalasHapus
  5. good post bro.. memang begitu lah media, terkadang demi mendapat berita yang mampu memberi keuntungan lebih mereka tidak memperhatikan aspek-aspek yang tidak seharusnya mereka beritakan..

    BalasHapus
  6. post yg sngat mmbrikan inspirasi ,,,,,,,
    emank masyarakat Qta cnderung lbih mlihat suatu keadan dgn mmandang slah stu phak sja ,,,, shingga sring kli tmbul miss understanding ,,,,,,
    (walaupun ud mendingan daripada thun2 sblumnya) .. ... hehehehe ,,,,dtmbah dgan kbiasaan masyrakat dlam mndgarlkan suatu informasi yg trkesan "anget2 tai ayam" ,,,,,,, klo dh klamaan nnti jga lpa ndri ,,,
    kyak ksus di atas cntohnya .......
    siph2,,,,
    what the next post ????

    BalasHapus
  7. iya betul itu kawan..
    banyak kok yg memanipulasi dan mendramatisasi sesuatu tnp tau hal yg sebenarnyaa,,
    mari kita rubah pemikiran kita :)
    nice post ..

    BalasHapus
  8. media massa belum tentu benar...yang terpentig kita jangan mudah percaya begitu saja,..

    BalasHapus
  9. elok puji estikasari1/31/2012 02:20:00 PM

    betul apa kata pak guru. kita harus bisa memilah - milah mana yang baik dan mana yang benar....betul...betul...betul....

    BalasHapus
  10. apapun pekerjaan mau halal atau tidak halal pasti ada alasannya masing2. siapa juga yang mau pkerjaan yang tidak halal?semua itu krn terpaksa dn tuntutan hidup. jadi janganlah menghina pkerjaan yang mereka lalukan. kalo boleh menyalahkan pemerintah yang tidak melihat rakyatnya sengsara...malah membuat kalender 1,3M. Untyuk kperluan yang tidak penting.

    bapak wahab pengalaman y? tentang caddy,?hehehe

    BalasHapus
  11. setiap hari masyarakat tidak pernah luput dari yang namanya media masa. tapi ingatlah bahwa tidak semua media masa yang kita baca adalah benar adanya. jadi berhati hatilah dengan itu jangan sampai kita merugi karena kepalsuan media masa

    BalasHapus
  12. benar pak wahab media tuh tidak sepenuhnya benar adakalanya ditambah-tambahi ataupun dikurang-kurangi jadi jangan percaya sepenuhnya dengan media massa ok...:)

    BalasHapus
  13. Iya mas, justru yg membuat rusak Dunia itu Media mas...:(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seperti dua sisi uang koin, sisi positif selalu dibarengi sisi negatif.

      Hapus

Silakan tinggalkan komentar untuk saran, kritik, atau pertanyaan. Centang kotak "Beri tahu saya" di bawah komentar untuk mengetahui balasan via e-mail.
Bagi yang membutuhkan informasi spesifik, silakan menghubungi melalui laman Contact Me atau melalui laman Facebook.
Terima Kasih.